SINTREN
Pada zaman perkembangan agama Islam di Cirebon juga digunakan sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam, dimana sangat banyak pesan-pesan terselubung yang mencerminkan falsafah agama Islam. Waditra yang digunakan pada Sintren adalah buyung tanah, bumbung/ruas bambu, kendi tanah dan kecrek. Para pelaku adalah seorang dalang sintren atau lais bodor, wiyaga 4-7 orang, juru dupa, juru kawih sebanyak 12 orang. |
WAYANG BABAD
Wayang babad Cirebon diciptakan oleh Ki Dalang Askadi Sastra Suganda dari Cangkring Plered Cirebon.
Cerita yang diangkat biasanya sejarah, legenda, cerita babad ataupun dongeng seperti golek papak Cirebon.
Waditra yang digunakan adalah gamelan salendro dan pelog, genjring santri/rebanan, solawatan,lagu-lagu kemandu lakon
GEMBYUNG
|
BEROKAN
Fungsi kesenian ini adalah menyebarkan agama Islam di Cirebon tempo dulu. Waditra yang digunakan adalah terbang, gong, bambu, terompet, gendang dsb. |
BRAI
Busana yang digunakan adalah busana muslim lengkap dengan jilbabnya bagi pemain wanita dan bagi pemain pria baju takwa, kopiah dan sarung. |
QOSIDAH
Kesenian Qosidah tumbuh dan berkembang di Cirebon hampir setiap wilayah terutama di mushola atau masjid, pesantren, di lembaga-lembaga Islam dsb.
Kesenian Qosidah bernafaskan Islam untuk mengembangkan agama Islam. Waditra yang digunakan adalah genjring berbagai ukuran, gendang, kecrek, gitar dsb.
Busana yang digunakan adalah busana muslim lengkap dengan jilbabnya bagi pemain wanita dan bagi pemain pria menggunakan baju taqwa, kopiah dan sarung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar